Kutipan Novel "Ayah" - Andrea Hirata : Kisah Keluarga Langit
Tahukah dirimu kawan?
Langit adalah sebuah keluarga. Anaknya ada dua,
Angin dan Awan. Ayahnya adalah matahari.
Ibunya Bulan.
Angin senang berkeliaran sesukanya, memelesat ke
selatan, menggoda ilalang, berputar diatas ombak, terlambung tinggi ke angkasa,
lalu berpencar ke delapan penjuru.
Jika sore, ayahnya, matahari, memanggilnya dan kita
mendapatkan senja yang indah. Jika malam, Angin tak berhembus karena Bulan
memeluk anak bungsunya.
Awan adalah anak perempuan yang suka bersedih. Oleh karena itu, manusia bisa mengajak Awan
bercakap-cakap. Jika awan gelap dan manusia tidak menginginkan hujan, Awan bisa dibujuk.
Berhentilah sejenak dimanapun kamu berada, tataplah
awan dan berbicaralah dengannya agar dia menunggu sebentar saja sampai engkau
sampai dirumah.
Akan tetapi, kau hanya
bisa membujuk awan dengan puisi dan puisi itu harus kau nyanyikan. Seperti ini
nyanyiannya...
Wahai Awan
Aku ingin sekolah, janganlah dulu kau turunkan hujan
Ajaklah angin, untuk menerbangkanmu
ke selatan
Wahai awan
Janganlah dulu kau turunkan hujan
Wahai Awan, kuterbangkan
layang-layang untukmu...
0 Response to "Kutipan Novel "Ayah" - Andrea Hirata : Kisah Keluarga Langit"
Post a Comment