Beberapa Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara selama ini kita kenal sebagai bapak Pendidikan nasional Indonesia dengan konsep pranata pendidikannya yang sampai saat ini masih tetap eksis berdiri; Perguruan Nasional Taman Siswa yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 3 juli 1922.
Selain itu, dikenal pula dengan tiga filosofi pendidikan yang digunakan sebagai slogan pendidikan di tanah air yaitu Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Nah, berikut beberapa buah pemikiran beliau yang muncul pada periode sebelum dan sesudah kemerdekaan sebagai wujud sumbangsihnya terhadap perjuangan melawan penindasan yang ternyata sampai saat ini cukup relevan dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh dunia pendidikan di tanah air.
1. “Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin terdapat dari pendidikan.”
Kongres Permufakatan Persatuan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, 31 Agustus 1928 di Surabaya
2. “Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat).”
Kongres Permufakatan Persatuan Pergerakan Kebangsaan Indonesia, 31 Agustus 1928 di Surabaya
3. “Amongsystem kita yaitu: menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri”
Mingguan Nasional, 20 Sept 1952 Th III no 38
4. “Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap..”
Keluarga, th I, No 1,2,3,4
5. “Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.
Dimana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat selfdisiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada didalam suasana yang merdeka”
Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka dan budi pekerti
6. “Janganlah orang mengira bahwa dasar kekeluargaan itu mengijinkan kita melanggar peraturan. Kekeluargaan kita adalah sikap kita pada yang takluk kepada organisasi kita. Barang siapa dengan terang-terangan atau dengan sengaja mengabaikan.. Wajiblah kita memandang dia sebagai orang luaran.“
Pusara, Pebruari 1940 Jilid X no 2
7. “Didalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda.”
Wasita, th I no 4 – Juni 1935
8. Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang manfaat untuk keperluan lahir batin dalam hidup bersama.”
Azas Taman Siswa
9. “Kekuatan rakyat itulah jumlah kekuatan tiap-tiap anggota dari rakyat itu. Segala daya upaya untuk menjunjung derajat bangsa tidak akan berhasil kalau tidak dimulai dari bawah. Sebaliknya rakyat yang sudah kuat akan pandai melakukan segala usaha yang perlu atau berguna untuk kemakmuran negeri.”
10. Mempunyai ketetapan, tidak tergoyahkan, berisi dengan berilmu pengetahuan, hingga yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik
Tetep, Teteg, Antep, Mantep
11. Percaya, tegas, penuh ilmu hingga matang jiwanya, serta percaya diri, tidak mudah takut, tabah menghadapi rintangan apapun.
Ngandel, Kendel, Kandel, Bandel
12. Dalam berbicara orang diniscayakan tetap berpikiran jernih, hingga dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan kemenangan.
Neng-Ning-Nung-Nang (Meneng, wening, hanung, menang)
Demikianlah, semoga apa yang sudah tercetus oleh beliau menjadi sumber inspirasi untuk membangun dan mengembangkan dunia pendidikan tanah air menjadi lebih unggul.
0 Response to "Beberapa Pemikiran Ki Hadjar Dewantara"
Post a Comment