Upaya Pencegahan Penularan Virus Corona dengan Social Distancing



Social Distancing (jaga jarak) bertujuan untuk mencegah orang yang sedang sakit untuk menjaga kontak atau jaga jarak dengan orang yang tidak sakit ( sehat) dalam upaya untuk mengurangi peluang penyebaran virus Corona. Sebab, tindakan social distancing diketahui bisa meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 dan virus ini bukankah penularannya dari human ke human via partikel air liur (droplet) saat seseorang yang terkena virus (suspect) atau penderita melakukan bersin atau batuk baik di tempat umum ataupun di mana saja. Makanya kita kalau di tempat umum wajib menggunakan masker untuk pencegahan dan tentunya masker yang sesuai standar kesehatan bukan masker abal-abal. 

Mengutip dari laman resmi Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS, social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah AS adalah sekitar dua meter.

Bagaimana cara menerapkan social distancing ini?

Social distancing atau jaga jarak ini bisa dilakukan oleh masing-masing individu atau dikoordinasikan oleh pihak pemerintah setempat. Kalau untuk individu atau pribadi kita berupaya untuk semantara waktu tidak pergi ke tempat-tempat ramai atau tempat umum yang banyak orangnya misalnya pusat perbelanjaan, tempat wisata, sebuah event besar dan lain-lain.

Dalam praktek social distancing, kita harus menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain dan sebaiknya tidak melakukan kontak langsung semisal jabat tangan atau berpelukan. Wah, yang terbayangkan gimana rasanya kalau kita ketemu sahabat jadi nggak boleh jabat tangan donk. Bisa diganti dengan salam siku atau salam yang lainnya menurut ane seperti saling menunduk atau membungkuk kaya khasnya orang Jepang itu loh.

Sementara, social distancing yang diatur langsung oleh pemerintah seperti penangguhan event besar dan menutup ruang publik. Beberapa pemerintah daerah telah mengambil kebijakan ini seperti Pemprov DKI Jakarta yang menutup tempat wisata selama dua minggu terhitung sejak.

Apakah tindakan social distancing ini efektif?

Menurut ahli, praktik ini konon berhasil diterapkan untuk pandemi influenza Spanyol pada tahun 1918.

Sebuah studi yang dirilis 2007 menyebutkan bahwa kota-kota di Spanyol yang mempraktekkan social distancing seperti melarang pertemuan di tempat publik hingga menutup sekolah, berhasil menekan tingkat kematian secara signifikan.


Meskipun untuk mengatasi virus Corona belum ada penelitian lebih lanjut terkait bentuk social distancing ini, tetapi mengacu pada pengalaman pandemi influenza di Spanyol sendiri praktik ini juga diharapkan bisa menekan penularan virus Corona juga. 

WHO sendiri sebagai Organisasi Kesehatan Dunia diketahui juga telah memberikan pernyataan dan mengkategorikan virus Corona sebagai pandemi yang artinya penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.


WHO juga telah merekomendasikan Indonesia untuk melakukan tindakan mendesak untuk mengurangi transmisi dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Salah satunya, meningkatkan sosialisasi langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti menjaga kebersihan tangan dan mempraktekkan social distancing. Beberapa negara telah menganjurkan implementasi praktik social distancing kepada warganya, salah satunya AS.

Dari pembahasan di atas menurut saya tidak masalah kalau langkah ini diterapakan di seluruh daerah di Indonesia dalam upaya pencegahan penularan virus Corona. Harapan saya semoga wabah ini bisa segera dicegah penyebarannya dan ditemukan obat untuk menangani pasien yang sudah positif terjangkit virus Corona. Kemudian kita juga harus selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan benar, makan-makanan yang sehat dan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta jangan lupa berdoa kepada Alloh SWT agar terhindar dari segala macam penyakit dan musibah Aamiin.

0 Response to "Upaya Pencegahan Penularan Virus Corona dengan Social Distancing"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel