Teknik Menyelamatkan Orang Lain (Rescue) di dalam Air
Mengenal kemampuan diri dan potensi bahaya adalah yang paling awal dan paling penting untuk dipelajari. Kedua poin tersebut akan menentukan bagai mana kita bersikap selama di lingkungan air sehingga mampu memperkecil atau kemungkinan terjadinya kecelakaan. Mempelajari rescue tanpa mengenal kemampuan diri dan potensi bahaya justru akan menjadikan anda korban berikutnya.
Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis pendidikan yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan penghindaran terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera. Hal ini bertujuan untuk keselamatan pribadi, orang lain, dan harta benda.
Kapasitas Tubuh dan Kemampuan Diri di Dalam Air
1. Kapasitas Tubuh
Mengenal kapasitas tubuh disini artinya kita benar-benar mengerti interaksi tubuh kita dengan air. Hal ini meliputi :
- Daya apung (buouyancy) yaitu seberapa mengapung seseorang saat paru-paru terisi penuh. Seberapa banyak udara di dalam paru-paru saat mulai tenggelam.
- Kecepatan mengapung yaitu seberapa cepat seseorang mencapai permukaan air saat paru-paru terisi penuh.
- Kecepatan tenggelam yaitu sejauh manakah seseorang tenggelam setiap mengambil napas.
2. Kemampuan Diri
Kemampuan diri meliputi management napas, basic water skill, kemampuan renang. Management napas meliputi berapa lama menahan napas saat paru-paru terisi penuh, berapa lama menahan napas saat volume pernapasan (tidal volume) dihembuskan sampai habis, dan berapa lama bisa berada di dalam air menggunakan management napas yang baik.
Basic water skill meliputi kemampuan mengapung, kemampuan merubah posisi tubuh (terlungkup, terlentang, tegak, dan miring), dan kemampuan dasar mendayung (maju, mundur, naik, turun, berputar vertikal maupun horizontal). Kemampuan berenang meliputi gaya renang apa saja yang dikuasai (bebas, dada, punggung, kupu-kupu, dan miring), kecepatan renang, jarak yang bisa ditempuh, renang tanpa menggunakan 1 atau 2 alat gerak.
Mengenal Potensi Bahaya di Lingkungan Air
Mengenal kemampuan diri dan potensi bahaya adalah yang paling awal dan paling penting untuk dipelajari. Kedua poin tersebut akan menentukan bagai mana kita bersikap selama di lingkungan air sehingga mampu memperkecil atau kemungkinan terjadinya kecelakaan.
1. Sungai
Sungai dapat menjadi sangat berbahaya. Letaknya yang sering berada di dekat pemukiman menyebabkan salah satu lingkungan air yang sering terjadi kecelakaan. Potensi bahaya yang berada di sungai antara lain:
- Arus sering kali lebih kuat dari yang terlihat, bahkan kadang arus di dalam lebih kuat dibanding yang di permukaan. Hal ini yang mengakibatkan orang salah menilai.
- Perubahan level air dan kecepatan arus. Hujan lebat di area hulu sungai biasanya akan meningkatkan jumlah air dan kcepatan arus. Keadaan ini kadang tidak kita sadari karena di hilir tidak hujan.
- Benda-benda yang hanyut atau berada di dasar sungai (strainer). Benda-benda ini sangat berbahaya ketika kita berenang, menyelam, atau saat terjatuh ke sungai. Batang pohon, batu bahkan sampah dapat melukai kita.
- Bantaran sungai yang tidak stabil. Terjadi karena gerusan air sungai dan biasanya terletak di bagian luar belokan sungai.
- Dasar sungai yang tidak rata dan tidak stabil. Batu-batu yang mudah bergerak atau endapan lumpur yang tebal dapat menyulitkan kita saat berenang atau menyebrang sungai.
2. Kolam Renang
Kolam renang merupakan lingkungan air yang sebenarnya relatif paling aman dibandingkan dengan lingkungan air yang lain. Namun bukan berarti tanpa bahaya. Sangat penting bagi kita untuk lebih memperhatikan keselamatan kita dan keluarga kita. Potensi bahaya yang mungkin ada adalah:
- Tenggelam: Tentu ini yang jadi masalah utama di air. Beberapa kolam renang tidak mempunyai pembatas yang jelas antara kolam dangkal dan dalam. Bahkan sama sekali tidak memberikan keterangan berapa kedalamannya.
- Lantai licin: Beberapa kolam masih menggunakan lantai yang halus, sehingga jika kena air menjadi licin. Biasanya ini terdapat pada kolam-kolam yang memang sudah lama berdiri.
Selamat artinya terhindar dari bencana, marabahaya, kecelakaan, atau tidak mendapat hambatan dan gangguan fisik. Oleh sebab itu, kita hendaknya mencegah atau menghindari kecelakaan. Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.
Pada umumnya, orang yang dapat mengatasi berbagai kondisi di air akan lebih aman dari pada orang yang tidak dapat berenang. Namun demikian, bukan berarti seoraang perenang tidak dapat tenggelam. Bahkan perenang terbaik sekalipun akan menghadapi kesulitan dalam situsi dimana dirinya cidera atau sangat lelah sehingga dapat tenggelam.
Hal yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran aktivitas air agar tidak terjadi kecelakaan maka usaha-usaha pencegahan, kewaspadaan dan antisipasi perlu ditekankan dalam aktivitas di air. Kita perlu menguasai usaha penyelamatan diri di air agar dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan di air. Usaha penyelamatan diri di air sebagai berikut:
- Menguasai kemampuan renang dengan baik.
- Kalau belum pandai berenang jangan berenang sendirian.
- Berenang sesuai aturan yang ada pada kolam renang tersebut.
- Belajar cara mengatasi pertolongan pada diri sendiri bila terjadi kecelakaan.
- Bisa mengukur kemampuan diri sendiri.
- Berusaha meminta pertolongan jika memang sangat memerlukan.
Kecelakaan di air bisa terjadi kapan saja dan itu berakibat fatal karena korban akan mengalami kesulitan bernapas. Dalam hal ini renang penyelamatan berfungsi untuk menyematkan korban kecelakaan air. Oleh karena itu kita harus menguasai dasar-dasar penyelamatan di air agar dapat mengantisipasinya. Untuk menolong korban kecelakaan di air, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Lakukan pertolongan secepat mungkin, usahakan untuk melepas perlengkapan yang mungkin akan menghambat pergerakan di air.
- Yakinlah bahwa dapat menguasai situasi di air. Jika masih ragu dengan kondisi kedalaman air, melompatlah ke air dengan posisi kaki lebih dahulu.
- Siap dengan kemungkinan korban akan untuk meraih dan menarik penyelamat karena panik. Korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya terbesar bagi penyelamat.
- Jika korban telah tenggelam, penyelamat harus menyelam untuk mencari dan mengangkatnya ke atas air.
Adapun teknik dalam memberikan pertolongan kepada korban sebagai berikut:
- Pertolongan dengan jangkauan, pertolongan dengan cara ini dapat kita berikan pada saat korban dapat kita jangkau dengan anggota tubuh kita. Cara pertolongan dengan jangkauan yaitu : pertolongan dengan jangkauan dari dekat, pertolongan dengan jangkauan turun tangga, pertolongan dengan jangkauan kaki, pertolongan korban jauh dari jangkauan, pertolongan dengan menggunakan ban, pertolongan dengan menggunakan ring pelambung.
- Cara mendekati korban (approach stroking), meliputi menggunakan gaya bebas, menggunakan gaya dada.
- Teknik membawa korban kecelakaan di air, dalam praktiknya membawa korban kecelakaan di air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, melakukan renang pertolongan dengan baik, memegang lengan dari depan, memegang lengan dari belakang, memegang lengan korban dua orang penolong, penyelamatan dengan satu tangan, penyelamatan dengan dua tangan, pernapasan buatan
0 Response to "Teknik Menyelamatkan Orang Lain (Rescue) di dalam Air"
Post a Comment