Media Pembelajaran Audio-Visual (Film Projector)
A.
Media Pembelajaran Audio-Visual (Film Projector)
Latuheru
(2003:12) mengartikan Media Audio-Visual adalah media pendidikan modern yang
sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar secara langsung. Media Audio-Visual merupakan media yang mempunyai
unsur suara dan unsur gambar, seperti TV, Film Projector yang menggunakan
Komputer, LCD, dan Speaker (Sound
System), serta yang lainnya. Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.
Dari beberapa jenis media Audio-Visual yang telah disebutkan di atas maka yang
akan menjadi fokus pembahasan dan sekaligus menjadi objek kajian dalam skripsi ini yaitu media pembelajaran Audio-Visual (Film
Projector).
Telah dikemukakan di atas bahwa Film
Projector adalah salah satu jenis media Audio-Visual yang biasanya ditampilkan melalui bantuan komputer dan media proyeksi
seperti LCD yang berfungsi untuk menampilkan film (Visual) pada layar
serta Speaker (Sound System)
sebagai pelempar suara (Audio).
B.
Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio-Visual (Film
Projector)
Tidak
ada satupun media yang paling unggul untuk semua tujuan pembelajaran (Degeng,
1997:24), pendapat ini memberikan gambaran kepada kita bahwa memang tidak ada
satupun media pembelajaran yang dapat kita katakan lebih unggul dari media yang
lain. Semua media pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Begitupun Film Projector sebagai salah bagian dari media
pembelajaran juga memiliki beberapa kelebihan-kelebihan dan
kekurangan-kekurangan.
Kelebihan
Film Projector sebagai media pembelajaran menurut Nasution (2008:104),
antara lain :
a)
Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu dengan
menggunakan “slow motion”.
b)
Tiap siswa dapat belajar sesuatu dari
film, yang pandai maupun yang kurang pandai.
c)
Film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa masa
lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
d)
Film dapat membawa anak dari Negara yang satu ke Negara yang
lain dari masa yang satu ke masa yang lain.
e)
Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
Sadiman,
d.k.k. (2009:68) mengemukakan bahwa sebagai suatu media, film memiliki
keunggulan-keunggulan seperti berikut ini:
a)
Film merupakan suatu denominator
belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun lamban akan memperoleh sesuatu
dari film yang sama.
b)
Film sangat bagus untuk menerangkan proses.
c)
Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan
kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
d)
Film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu Negara ke
Negara yang lain, horizon menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk ke
dalam kelas.
e)
Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang
bersifat umum ke khusus atau sebaliknya.
f)
Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak
lambat, animasi, dan sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu.
g)
Film memikat perhatian anak.
h)
Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan
sebagainya, sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
i)
Film bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita
(penglihatan).
j)
Film dapat memotivasi atau merangsang
kegiatan anak.
Sekalipun banyak kelebihannya, Film
Projector memiliki kelemahan antara lain harga/biaya produksi relatif
mahal, film tak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran, penggunaannya perlu
ruang tertutup (gelap/remang-remang).
C.
Manfaat Media Audio-Visual (Film
Projector)
Agar proses pembelajaran berlangsung
dengan baik, maka hendaknya guru memberikan materi pelajaran secara bervariasi,
dapat menggunakan media/alat peraga sebagai alat bantu dalam mengajar serta
menggunakan metode yang tepat.
Penggunaan media dalam proses
pembelajaran cukup penting. Hal ini dapat membantu para siswa dalam
mengembangkan imajinasi dan daya pikir serta kreatifitasnya. Informasi yang
disampaikan guru akan diterima langsung oleh siswa melalui sel saraf dan dibawa
ke otak. Dari situlah siswa mulai bergerak dengan cara menanyakan sesuatu yang
dipahami, sehingga proses komunikasi dalam pembelajaran mulai efektif.
Sudjana, d.k.k. (Adri, 2008)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1)
Pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)
Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai
dan mencapai tujuan pembelajaran.
3)
Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4)
Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktifitas lain seperti mengamati dan lain-lain.
Penggunaan media Audio-Visual (Film
Projector) dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan indera pendengaran
dan penglihatan. Menurut Arsyad (2009:30) pengajaran melalui Audio-Visual
adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pendengaran
dan pandangan serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau
simbol-simbol yang serupa.
Sadiman, d.k.k. (2009:11) mengemukakan :
proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu
ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media, dan penerima pesan
adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan
adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun
penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan
penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Dari uraian dan pendapat beberapa para
ahli, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media
Audio-Visual dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) media
Audio-Visual dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) media Audio-Visual
dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Pemahaman yang dipakai melalui
Audio-Visual merupakan cara yang tepat digunakan di kelas, karena penggunaannya
media ini memecahkan aspek verbalisme pada diri siswa. Contohnya pada awal
pembelajaran, siswa diterangkan mengenai Susunan Tubuh Manusia, setelah itu
guru memperlihatkan gambar Susunan Tubuh Manusia. Selanjutnya akan dipertontonkan film mengenai materi
tersebut dan akhirnya siswa menjadi paham.
Dalam hubungan dengan pembelajaran IPA,
media Audio-Visual sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa
utamanya dalam pembelajaran Susunan Tubuh Manusia di sekolah dasar, Adapun
manfaat media Audio-Visual dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu:
1) Dapat memperjelas penyampaian pesan kepada siswa,
sehingga siswa dapat melihat dan mendengarnya secara langsung.
2) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa
tertarik untuk menyimak, mengamati, mendengarkan dan melakukan apa yang
didengarkan dan ditampilkan guru dalam bentuk film, sehingga sedikit demi sedikit
dapat membangun dan meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran IPA yang berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar IPA.
D.
Penggunaan Media Audio-Visual (Film
Projector) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA
Seperti yang telah dikemukakan Latuheru
(1993:11) sebelumnya bahwa media Audio-Visual dapat dimanfaatkan dalam
pengajaran, khususnya dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa, serta
pemahaman siswa terhadap materi dalam proses belajar mengajar.
Menurut Arsyad (2009:30) pengajaran
melalui audio-visual adalah produksi dan menggunakan materi yang penyerapannya
melalui pendengaran dan pandangan serta tidak seluruhnya tergantung kepada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Dalam menggunakan media Audio-Visual
khususnya Film Projector melalui Komputer, LCD dan Speaker (Sound System), guru harus melakukan hal-hal berikut
ini sebelum memulai pelajaran yakni:
1) Memeriksa media Audio-Visual yang akan digunakan agar
tidak terjadi masalah teknis selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Guru harus memperhatikan kondisi dan situasi ruangan,
apakah aman dan nyaman untuk menggunakan media Audio-Visual tersebut.
3) Guru mengkondisikan batas kemampuan media yang digunakan
dengan banyaknya siswa di dalam ruangan sehingga dapat disimak oleh keseluruhan
siswa dengan baik.
Penggunaan media Audio-Visual (Film
Projector) melalui Komputer, LCD dan Speaker
(Sound System) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa di sekolah
dasar yaitu sebagai berikut:
1)
Kegiatan Awal
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
· Mengemukakan langkah-langkah yang akan dilakukan.
· Guru menata posisi media Audio-Visual agar siswa dapat
mengamati/melihat dengan jelas.
· Mengatur dan menata tempat duduk siswa agar memungkinkan
siswa dapat mengamati/melihat dengan jelas apa yang ditampilkan.
2)
Kegiatan Inti
·
Guru memperlihatkan kepada siswa gambar Susunan Tubuh
Manusia serta menjelaskan bagian-bagiannya.
·
Guru menampilkan film
yang berisi materi Susunan Tubuh Manusia melalui Komputer dan LCD sebagai media
proyeksi film pada layar serta Speaker (Sound System) sebagai
alat pelempar suara (audio) berisi penjelasan materi dalam film.
·
Siswa mengamati materi yang ditampilkan oleh media
Audio-Visual (Film Projector) secara individu maupun kelompok.
· Guru mengamati jalannya proses pembelajaran.
· Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi dalam film.
· Siswa secara bergantian mengemukakan isi materi dalam film.
·
Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan.
3)
Kegiatan Akhir
·
Guru bersama siswa merefleksi dan mengevaluasi proses-proses
pembelajaran yang dilakukan.
·
Menyimpulkan dan memotivasi siswa.
0 Response to "Media Pembelajaran Audio-Visual (Film Projector)"
Post a Comment