Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita


A.     Pengertian Media Gambar Seri (Media Visual)
1.      Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah diartikan sebagai tengah, perantara atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong dalam proses pembelajaran.
AECT (Association of Education and Communication Technology, 1997) (dalam Latuheru 2003: 69) memberikan batasan media sebagai bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sejalan dengan itu Sudjana, dkk (1991: 8) menyatakan bahwa: media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer dan instruktur. Heinech dkk juga mengemukakan bahwa istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan itu Hamidjojo (dalam Latuheru, 2003: 10) memberi batasan media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
2.      Konsep Gambar Seri (Media Visual)
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah yang berarti tengah, perantara, atau pengantar.  Menurut Arsyad  (2004 : 4) mengatakan bahwa istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, TV, film, foto, radio, rekaman audio, gambar, bahan-bahan cetakan, dan sejenis adalah media komunikasi. Hamidjojo (dalam Arsyad 2004) memberikan batasan media sebagai semua bentuk perantara yang di gunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, dan pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Menurut  Djamarah dan  (2006:124) mengemukakan bahwa:
 Media gambar seri (media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan .media visual ini ada yang menampilkan gambar diam sepert film strip (film rangkai),slide (film bingkai) foto,gambar atau lukisan,dan cetakan.adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.

Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa media gambar seri masuk dalam bagian media visual yang memungkinkann seorang guru dapat menggunakannya sebagai media didalam menyampaikan pesan pembelajaran agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami. salah satu penyampaian pesan ini yaitu menggunakan gambar seri didalam meningkatkan keterampilan menulis cerita pada pelajaran bahasa Indonesia.
Meningkatkan keterampilan menulis cerita berdasarkan urutan gambar seri merupakan salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di kelas III SD. Gambar seri yang kelihatan sangat sederhana sebenarnya mengandung banyak arti. Oleh karena itu, pemilihan gambar harus tepat, menarik dan merangsang siswa. Selain gambar seri dapat pula digunakan diagram, grafik, skema dan sejenisnya sebagai media untuk menulis. menulis dengan media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinatif  siswa.

B.     Kelebihan dan Keterbatasan Gambar Seri (Media Visual)
Wibawa dan Mukti (1992: 29) mengemukakan kelebihan dan keterbatasan media visual yaitu media visual memiliki kelebihan sebagai berikut:
 (1) umumnya murah harganya, (2) mudah didapat, (3) mudah digunakanya, (4) dapat memperjelas suatu masalah, (5) lebih realitis, (6) dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan, (7) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Namun demikian media visual juga memiliki keterbatasan, antara lain:
(1) semata-mata hanya medium visual, (2) ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (3) memerlukan ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.

Sejalan yang dikemukakan oleh wibawa dan Mukti  diatas menurut Amir (2007:31) memberikan beberapa prinsip tentang pertimbangan yaang harus dilakukan oleh seorang guru didalam menggunakan media pembelajaran, yaitu:
(1) tidak ada media yang paling unggul untuk semua tujuan.suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu,tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain. (2) media adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar.Hala ini berarti bahwa media bukkan hanyya sekedar alat bantu mengajar guru saja,tetapi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. (3) media apapun yang digunakan ,sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. (4) penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan /pengisi waktu atau hiburan , melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. (5) pemilihan media hendaknya objektif,tidak didasarkan pada kesenangan pribadi. (6) pengunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus,tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula. (7) kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya.media yang konkrit wujudnya mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya,tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

Olehnya itu keberhasilan dari media yang digunakan dalam setiap pembelajaran bukan tergantung hanya pada orang yang menggunakan media tersebut akan tetapi ketidak optimalan dari hasil penggunaan media yang kita gunakan dalam PBM juga sangat tergantung pada siapa dan di mana tempaat media yang kita gunakan pada saat kegiatan PBM berlangsung serta kesesuain media yang digunakan dengan karakteristik siswa yang diajar.
C.   Fungsi Gambar Seri (Media Visual)
Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2004: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,khususnya media visual yaitu :
(a) fungsi atensi media visual, merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (b) fumgsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar,(c) fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, (d) fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks dalam membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Selanjutnya Wibawa dan Mukti (1992 : 31) mengemukakan media visual dalam proses belajar mengajar dapat berfungsi untuk:
 (a) mengembangkan kemampuan visual, (b) mengembangkan imajinasi anak, (c) membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas, (d) mengembangkan kreativitas siswa.


D.     Penggunaan Media Gambar Seri Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita.

Tujuan pengajaran menulis di SD menurut kurikulum pendidikan dasar 1994 tercermin dalam tujuan penggunaan (dalam Nur Mustakim dan Syamsudin, 2007: 24), yakni (1) siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, informasi, pesan, dan perasaan secara tertulis, (2) siswa memiliki kegemaran menulis (3) siswa mampu memanfaatkan unsur-unsur kebahasaan dalam menulis.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru dituntut mengupayakan strategi dan model pembelajaran yang baik serta ketepatan dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran. Untuk itu pembelajaran hendaknya dikemas dalam aktivitas yang menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai dengan dunia anak. Untuk itu pembelajaran harus di bentuk sedemikian rupa sehingga tampak menyenangkan anak, misalnya dengan permainan, pengalaman praktis ataupun penggunaan media yang bisa menarik perhatian siswa yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dewasa ini keterampilan menulis siswa dikelas awal belum begitu menggembirakan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran menulis salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang tepat didalam proses pembelajaran khususnya penggunaan media gambar seri didalam meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa kelas III.
Untuk lebih jelasnya dari penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita maka, dapat dilakukan dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:
1.       Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai,
2.       Menyajikan meteri sebagai pengantar,
3.       Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi,
4.       Memanggil siswa secara bergantian mengurutkan menjadi urutan yang logis,
5.       Menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut,
6.       Dari alasan tersebut guru menanamkan konsep sesuai kompetensi yang akan dicapai,
7.       Menulis karangan berdasarkan gambar tersebut,
8.       Kesimpulan,
9.       Evaluasi
Menurut  sosialisasi KTSP 2006 (dalam Halik, 2008: 46). Dengan menggunakan strategi diatas diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sehingga keterampilan menulis cerita berdasarkan gambar seri dapat meningkat.

0 Response to "Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel