Model Pembelajaran Cooperatif Review
A.
Pengertian Model Pembelajaran Cooperatif Review
Model diartikan sebagai cara yang dilakukan guru untuk
melakukan proses pembelajaran. Sejalan dengan itu, Mohammad (2011) menjelaskan
bahwa model pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang
dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pada dasarnya kelompok kooperatif mengandung sikap atau prilaku bersama dalam
bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan
kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu
sendiri.
Menurut Roger (Huda, 2011) menjelaskan bahwa
pembelajaran Cooperatif merupakan
aktifitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara
kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung
jawab atas pembelajarannya sendiri dan di dorong untuk meningkatkan
pembelajaran anggota-anggota yang lain. Huda (2011:132) menjelaskan bahwa :
Cooperative Review merupakan
salah satu model pembelajaran Cooperative
yang menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil untuk saling mengajukan
pertanyaan-pertanyaan reviu (review questions), yakni pertanyaan-pertanyaan
yang mencerminkan poin-poin utama dari materi pelajaran.
Model Cooperative Review ini bisa diterapkan
dengan guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bisa dikembangkan satu
kali, sedangkan kelompok-kelompok menjawabnya.
Model ini
sangat tepat untuk pembelajaran ilmu Sosial karena siswa belajar berinteraksi
positif dalam dinamika kelompok dan juga melatih nalar siswa melalui pertanyaan
dan jawaban yang berefek pada ranah sosial.
B.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Review
Setiap
model-model pembelajaran sudah jelas memiliki kelebihan dan kekurangan pada
saat mengaplikasikannya di kelas. Efektifitasnya model ini tergantung dari
profesionalisme guru dalam mengelola model pembelajaran ini . Penggunaan model pembelajaran Cooperatif Review memiliki beberapa keunggulan,
keunggulan tersebut diantaranya:
1.
Membantu
siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan
memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir.
2.
Dapat
mengurangi rasa bosan dibanding belajar sendiri.
3.
Kesempatan
melakukan resitasi oral.
4.
Dapat
membantu menimbulkan asosiasi dengan peristiwa lain yang mudah diingat.
5.
Melatih penalaran siswa melalui pertanyaan-pertanyaan
yang dibuat sendiri.
6.
Membantu
siswa mengenali adanya suatu masalah dan memformulasikannya dengan menggunakan
informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah.
7.
Melatih keberanian berinteraksi positif dengan
menjawab pertanyaan.
8.
Mengembangkan
motivasi untuk belajar yang lebih baik.
Adapun kelemahan-kelemahan model pembelajaran Cooperative Review, yaitu :
1.
Guru
harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih
banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
2.
Bisa
menjadi tempat berbicara yang tidak memiliki korelasi dengan pelajaran.
3.
Selama
kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecendrungan topik permasalahan yang
sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan; dan
4.
Saat
diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang
lain menjadi pasif.
C.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperatve Review
Model Cooperatve
Review secara umum diterapkan dengan model kelompok heterogen, biasanya
terdiri dari 4-5 orang yang memiliki karakter dan pengetahuan yang
berbeda-beda. Yang perlu dilakukan sebelum menerapkan model ini, adalah
mengkaji dan memahami karasteristik siswa, menyiapkan media atau sarana
pembelajaran, mencari dan menghubungkan materi ajar dengan pengetahuan lain
yang sesuai dengan kontekstual siswa. Penerapannya di dalam kelas dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen, pada tahap ini guru berperan penting menentukan karakter siswa yang
akan ditempatkan dalam satu kelompok heterogen. Selain menempatkan siswa
kedalam kelompok heterogen, guru juga mendesain tata ruang kelas.
2.
Guru menyampaikan sistematika proses
pembelajaran. Secara klasikal siswa menyimak arahan dan penjelasan guru
mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan kedepannya.
3.
Setiap kelompok membuat
pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan poin-poin utama dari materi pelajaran.
Guru juga bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya bisa
dikembangkan lebih dari satu kali, apabila siswa terkendala dalam membuat
pertanyaan.
4.
Setiap kelompok menuliskan
pertanyaan-pertanyaan di kertas atau di buku, lalu mengajukannya kembali kepada
kelompok lain. Bagi kelompok yang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
dengan benar akan mendapat poin.
5.
Dari hasil diskusi dan tanya jawab siswa, guru memberikan masukan dan penjelasan tambahan terkait dengan materi pelajaran.
D.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Review pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Penerapan model pembelajaran Cooperative Review pada mata pelajaran IPS di kelas V secara spesifik dijelaskan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara
heterogen, pengelompokan ini dilihat dari kognitif siswa.
2.
Guru menjelaskan materi tentang perjuangan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sebagai salah satu materi pada
pertemuan pertama disertai dengan membagi bacaan materi pelajaran IPS yang
terkait dengan materi ajar.
3.
Siswa mendengar penjelasan guru
dengan seksama dan membaca bacaan yang dibagikan oleh guru, setelah itu siswa
secara berkelompok membuat pertanyaan terkait perjuangan
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
4.
Setiap kelompok membuat pertanyaan
berkaitan dengan materi ajar dan dituliskan di kertas atau di buku, setelah itu
mengajukannya kepada kelompok yang lain, dan secara bergiliran setiap kelompok
menjawab pertanyaan tersebut sampai semua kelompok mendapat giliran
5.
Apabila siswa kesulitan membuat
pertanyaan atau membuat pertanyaan akan tetapi belum sejalan dengan tujuan
materi ajar, guru membuat pertanyaan yang jawabannya bisa dikembangkan dan
mudah dipahami oleh siswa.
6.
Setelah proses tanya jawab tersebut
selesai, guru memberi masukan apabila ada materi yang belum dimengerti.
7.
Siswa dan guru membuat kesimpulan terhadap
materi usaha mempersiapkan kemerdekaan republik Indonesia.
8.
Guru memberikan evaluasi kepada
siswa secara klasikal.
Assalamualaikum, pak mau nanya, untuk metode cooperative review selain buku dari miftahul huda, ada sumber lain ga?
ReplyDeleteterima kasih