Tujuan Pendidikan sebagai suatu sistem; Hakikat Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pendidikan kita mengenal berbagai macam teori tentangkehidupan dan segala aspek-aspek pendidikan. Manusia diberikan akal pikiran yangtidak dimiliki makhluk lain, bahwa untuk mengelola akal pikirannya diperlukanpendidikan. Hakikat pendidikan diartikan sebagai kupasan secara konseptualterhadap kenyataan-kenyataan kehidupan manusia baik disadari maupun tidakdisadari manusia telah melaksanakan pendidikan mulai dari keberadaan manusiapada zaman primitif sampai zaman modern ( masa kini ), bahkan selama masih adakehidupan manusia didunia, pendidikan akan tetap berlangsung. Kesadaran akankonsep tersebut diatas menunjukan bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan. Artinya sebagai pertanda bahwa manusia sebagai makhluk budaya yang salah satutugas kebudayaan itu tampak pada proses pendidikan ( Syaifullah, 1981 ).

B. TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:

1. Kita dapat mengetahui apa itu sebenarnya pendidikan,
2. Kita dapat mengetahui unsur-unsur pendidikan, serta
3. Mengetahui tujun pendidikan sebagai suatu sistem.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari materi ini yaitu:

1. Mengetahui apa itu pendidikan?
2. Mengetahui unsur-unsur pendidikan?
3. Mengetahui tujuan pendidikan sebagai suatu sistem?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan
Pendidikan menurupakan proses sosial dimana orang dihadapkan oleh lingkungan. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Istilah pendidikan adalahberasal dari Bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais”  berartianak dan “again” berarti bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yangdiberikan kepada anak.
Menurut para ahli, pendidikan didefinisikan sebagai berikut:a.
1. Langeveld, adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda, yangpendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dapat dikenal dari bukunya yaitu Sistematis. Menurut ahli pendidikan ini adalah: “ bimbingan atau pertolongan yang diberikan orangdewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanyadengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.
2. Jhon Dewey, seorang ahli filsafat pendidkan dari Amerika. Mengartikanpendidkan sabagai berikut: “proses pembentukan kecakapan-kecakapanfundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”.
3. Ki Hajar Dewantara, Sebagai Tokoh Pendidikan Nasional, pengertianpendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan,batin,karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak), dalam siswa tidak boleh dipisah-pisahkanbagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan hidup,kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.

Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Adanya perbedaan tersebut karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
Berikut ini beberapa batasan pendidikan yang yang berbeda fungsinya yaitu sebagai berikut:
a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi kegenerasi yang lain. Seperti bayi lahir sudah berada didalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam ligkungan masyarakat di mana seorang bayi dilahirkan telat terdapat kebiasaan-kebiasaan tertentu, larangan-larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu, seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dll.

b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sestemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peerta didik.
Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambung dalam semua situasi kondisi, disemua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat).
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atau usaha sendiri. Kedua-di=uanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Bayi yang baru lahir kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai warnah dan corak kepribadian yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman melalui bergaul dengan lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan.

c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiaban sebagai warga negara, hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 27 yang menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tak ada kecualinya.

d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
UUD 1945 pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam GBHN (BP 7 pusat, 1990: 70-96) sebagai arah dan kebijaksanaan pembangunan umum butir 22 dinyatakan mengembangkan SDM dan menciptakan angkatan kerja indonesia yang tangguh, mampu, dan siap bekerja sehingga dapat mengisi semua jenis, tingkat lapangan kerja dalam pembangunan nasional.
e. Definisi pendidikan menurut GBHN
GBHN 1988 (BP 7 pusat, 1990:105) memberikan batas tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikn nasionl yang berakar  pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabak bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat indonesia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berkualitas, serta mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyatrakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

B. Unsur-unsur pendidikan

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik dalam suatu pendidikan. Peserta didik merupakan seseorang yang memiliki potensi fisik dan psikis, seorang individu yang berkembang serta individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi. Peserta didik juga memiliki kemampuan untuk mandiri. Peserta didik juga tidak memandang usia.

2. Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik bisa berasal dari lingkungan pendidikan yang berbeda, misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, seorang pendidik bisa berupa orang tua, guru, pemimpin masyarakat dan lain-lain. Pendidik juga harus memiliki kewibawaan dan kedewesaan, baik rohani maupun jasmani.

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbale balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidik. Pencapaian tujuan pendidik secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan menipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

4. Kearah mana pembimbing ditujukan (tujuan pendidik)
Secara umum tujuan pendidik bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian bersifat umum. Ideal dan kandungannya sangat luas sehingga sulit untuk dilaksanakan didalam praktek. Sedangkan pendidik harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu. Tujuan pendidik juga bertujuan untuk membangkitkan, memicu, dan menyegarkan kembali materi-materi yang telah dibahas agar peserta didik semakin mantap dalam menguasai pelajaran tersebut.

5. Alat dan metode pendidikan

a. Alat dan metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efesiensi dan efektifikasinya.
b. Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidik)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat.

C. Pendidikan sebagai suatu sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupaka suatu keseluruhan. Sistem merupakan istilah yang memiliki makna sangat luas dan dapat digunakan sebagai sebutan yang melekat pada sesuatu. Suatu perkumpulan atau organisasi adalah sebagai sistem, yang kemudian orang menyebutnya dengan istilah sistem organisasi. sistem merupakan suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi atau interdependensi dalam mencapai tujuan.
Ciri-ciri dari sitem yaitu sebagai berikut:
1. Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur
2. Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh
3. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem.
Karakteristik Teori Sistem
Keseluruhan bersifat primer, bagian-bagian bersifat sekunder.
Integrasi adalah kondisi saling hubungan antara bagian-bagian.
Bagian-bagian membentuk sebuah keseluruhan.
Bagian-bagian memainkan peranan mereka dalam kesatuannya untuk mencapai tujuan dari keseluruhan.

Karakteristik Sistem
Memiliki tujuan.
Memiliki batas yang memisahkannya dari lingkungannya.
Memiliki sifat wholism (memiliki unsur/bagian/komponen yang saling berhu-bungan/ketergantungan sebagai suatu keseluruhan).
Ada proses transformasi, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran.
Memiliki sub sistem-sub sistem dan berhubungan dengan supra sistem.

Tujuan Perencanaan Sistem Pendidikan
Suatu sistem selalu berkitan dengan pencapaian suatu tujuan. Dalam lingkup sistem pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.


Pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan yang berupa pembaharuan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. Kebijakan atau keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Pendidikan sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal:

1. Sistem pendidikan secara mikro
Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.

2. Sistem pendidikan secara makro
Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari :

a)    Input (masukan)
berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan.

b)    Proses
yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran.

c)    Keluaran (output)
yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnyadilakukan melalui tiga cara yaitu: lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnyapendidikan erat hubungannta dengan ilmu karena objek utama dari pendidikanadalah ilmu. Pada dasarnya, pendidikan dan ilmu pendidikan saling berkaitanerat namun yang mebedakan hanya komponen yang ada didalamnya.

B. SARAN
Pendidikan hendaknya terus ditingkatkan untuk menuju kepada kesempurnaan, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yaitu Tuhan kita  Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik serta bertanggung jawab.

0 Response to "Tujuan Pendidikan sebagai suatu sistem; Hakikat Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel